Banner

Minggu, 02 Maret 2014

Calon DOB Sebatik di Upayakan Jadi Sebelum Masa Jabatan Berakhir

LUTHER KOMBONG
Anggota DPD/MPR RI
Kabar menggembirakan bagi masyarakat Pulau Sebatik. Perjuangan untuk memekarkan Sebatik yang masih menjadi bagian Kabupaten Nunukan terus diakomodir.

Tepatnya pada 19 Desember 2013, calon Daerah Otonom Baru (DOB) Sebatik masuk dalam 22 Rancangan Undang-Undang (RUU) usulan Inisiatif DPR RI tentang pembentukan Kota Sebatik di Provinsi Kalimantan Utara.
Namun demikian, Anggota DPD RI Luther Kombong mengatakan, proses pembentukan Kota Sebatik masih terkendala persyaratan yang perlu dipenuhi, yakni peta wilayah. Meski demikian, Luther yang merupakan perwakilan rakyat Kaltim-Kaltara memastikan DOB Sebatik tetap masuk skala prioritas.

“Sebatik lambat masukkan peta, tapi tetap kami perjuangkan menjadi skala prioritas karena sudah komplit semua persyaratan utama, hanya peta saja. Daerah lain juga masih ada yang belum lengkap seperti calon DOB Kabupaten Paser Pesisir, malah belum ada suratnya,” terang Luther.

Yang memperkuat pemekaran Sebatik, baik DPR RI dan pemerintah pusat telah satu suara menyetujui Pulau Sebatik menjadi kota di perbatasan Kaltara dengan Malaysia.
Bahkan berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 tahun 2007 tentang Tata Cara Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Daerah, khusus Sebatik telah melengkapi 2 persyaratan, yakni administratif dan teknis.

Sementara fisik kewilayahan, sudah dikoordinasi ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan dan Pemprov Kaltara untuk segera ditindak lanjuti. “Sebatik jadi skala prioritas karena letak geografisnya ada di perbatasan. Di daerah Sebatik itu ada Karang Unarang dan Ambalat yang menjadi sengketa Indonesia-Malaysia. Demi harga diri bangsa, wajib kita memperkuat berbagai link di Sebatik baik keamanan hingga peningkatan kecamatan,” jelasnya kepada pewarta.

Ditegaskan Luther lagi, DOB Sebatik harus tetap diperjuangkan lantaran menjadi pertimbangan politik dan pertahanan karena menjadi harga diri bangsa. “Sekalipun terlambat masuknya peta Sebatik, DPD dan DPR usahakan tahun ini disahkan sebelum masa jabatan kami berakhir. Ini menjadi hutang kami,” tegasnya.
“Karena memang perbatasan, lalu kemudian kita melihat selama ini di Tawau lebih terang dan sejahtera, berbeda dengan Sebatik. Semua fasilitas lebih enak di Tawau, di Sebatik orang sakit harus ke Tawau, uang ringgit lebih disenangi dari pada rupiah,” ulasnya. sumber Radar Tarakan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar